BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Yoga adalah
salah satu bagian dari Sad Darsana yang menitik beratkan pada pengendalian
diri.Kata yoga berasal dari bahasa Sansekerta, dari kata “Yuj” yang berarti
penyatuan.Bersatunya antara badan, nafas, dan pikiran. Latihan yoga prosesnya
membentuk pribadi yang luhur mengatasi kesadaran yang gugup, bingung,
gelisah(stress), disamping memperlancar kerjanya urat saraf, dan menguasai
pikiran sendiri serta mengembangkan rasa cinta kasih. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa dengan berlatih yoga segala pikiran negatif yang menyebabkan manusia stress (seperti rasa
takut, khawatir, rasa kaget, mudah marah, dendam, cemburu, dan irihati) dan
yang dapat meracuni tubuh dapat dikurangi.
Yoga sangat erat
hubungannya dengan Astangga Yoga.Adapun yang dimaksud dengan Astangga Yoga
adalah delapan tahapan yoga. Delapan tahapan yoga yang dimaksud adalah: (1).
Yama, (2). Niyama, (3). Asana, (4). Pranayama, (5). Pratyahara, (6). Dharana,
(7). Dhyana, dan (8). Samadhi.
Yoga juga sangat
berpengaruh pada kesehatan umat manusia. Dengan yoga kita dapat menghilangkan
stress, menciptakan kedamaian, ketenangan lahir dan bathin, ketentraman dan
keharmonisan.
Surya Namaskara
adalah suatu latihan yang berasal dari jaman prasejarah, ketika manusia
menyadari adanya kekuatan spiritual dalam dirinya sendiri, yang tercermin dalam
alam semesta material. Kesadaran ini merupakan dasar dari yoga Surya Namaskara,
yang berarti “penghormatan kepada matahari” dapat dilihat sebagai bentuk
pemujaan matahari, dan semuanya itu tampil pada tingkat mikro maupun
makrokosmis. Dalam istilah yoga hal ini menandakan bahwa pelaksanaan Surya
Namaskara membangkitkan aspek solar dan sifat manusia dan melepaskan energy
vital ini untuk pengembangan kesadaran yang lebih tinggi. (Saraswati, 2005:5).
Lebih lanjut dijelaskan bahwa, dengan melakukan Surya Namaskara setiap pagi
yang juga merupakan cara yang sangat baik untuk memberikan penghormatan kepada
sumber penciptaan dan kehidupan, yang menjadikannya sebagai tradisi pemujaan
matahari. Surya Namaskara tersusun atas tiga unsur yaitu : bentuk, energi dan
irama. Ke dua belas sikap tubuh menghasilkan matrik fisik yang membentuk
latihan itu.Sikap tubuh ini, membangkitkan prana sebagai energi halus, yang
mengaktifkan badan fisik.Pelaksanaan yang mantap, dengan urutan ritmik mencerminkan
irama alam semesta, seperti dua puluh empat jam sehari, dua belas tahapan
zodiac dalam setahun, bioritmik dan badan kita sendiri.Penumpangan ritmis dan
bentuk dan energi ini pada pikiran dan badan kita yang sekarang ini merupakan
perubahan kekuatan yang membangkitkan inti dari kehidupan yang lebih penuh dan
lebih aktif serta apresiasi yang lebih besar lagi tentang kekayaan dunia tempat
tinggal kita.
Asal usul kata Surya Namaskara dapat dibagi menjadi dua kata
yaitu : Surya dan Namaskkara. Kata Surya berasal dari bahasa Sansekerta yang
artinya: matahari, matahari disebut keturunan. Keturunan Rsi Kasyapa dan Aditi
sebagai aditya, dihormati sebagai rangkaian dari tiga serangkai Vedic yang asli
dengan Agni dan Indra, di dalam mitologi selanjutnya dikenali Savitr, sebagai
salah satu dari 12 aditya, juga disebut Vivasvam dan pendiri dari ras matahari
melalui putranya Vaivasva Manu. Kamus nama-nama Sansekerta Indonesia (Surya
Wijaya, 2007:320).Namaskara berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya
pemujaan.(Mardiwarsito, 1985:362).Namaskara adalah bahasa Kawi yang diambil
dari Bahasa Sansekerta, sembah menyembah sujud/bersujud (Prawiroatmodjo,
1985:392).Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, asal usul kata Surya Namaskara ada dua kata
yaitu Surya dan Namaskara.Kata Surya berasal dari bahasa Sansekerta suatu sikap
untuk melakukan pemujaan atau penghormatan terhadap matahari, sebagai sumber
segala cahaya, yang menerangi seluruh jagat raya ini.
1.2.RUMUSAN MASALAH
Dari uraian yang
terdapat dalam latar belakang tersebut di atas, ada beberapa permasalahan yang
sangat penting yang akan dibahas dalam pembahasan berikutnya. Adapun
masalah-masalah yang dianggap penting tersebut yaitu antara lain :
a. Apa
yang dimaksud dengan yoga?
b. Apa
saja bagian-bagian dari yoga?
c. Bagaimana
langkah-langkah gerakan dari pada yoga Surya Namaskara itu?
1.3.TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan
rumusan masalah yang penulis angkat di atas, maka tujuan dari penulisan karya
tulis ini adalah, antara lain :
a. Untuk
mengetahui pengertian dari yoga
b. Untuk
mengetahui bagian-bagian dari yoga
c. Untuk
mengetahui langkah-langkah gerakan yoga Surya Namaskara
1.4.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.PENGERTIAN YOGA
Yoga secara harfiah berasal
dari suku kata “yuj” yang memiliki arti menyatukan atau menghubungkan
diri dengan Tuhan. Kemudian Patanjali memberikan definisi tentang yoga yaitu
mengendalikan gerak-gerak pikiran. Ada dua hal yang penting sebagai
seorang praktisi yoga adalah melatih secara terus menerus sekaligus tidak
terikat dengan hal-hal duniawi. Secara spiritual Yoga merupakan suatu proses di
mana identitas jiwa individual dan jiwa Hyang Agung disadari oleh seorang yogi,
Yogi adalah orang yang menjalani yoga, orang yang telah mencapai persatuan
dengan Hyang Agung.
Jiwa manusia dibawa kepada
kesadaran akan hubungan yang dekat dengan sumber realitas (Hyang Widhi).
Seperti setitik air yang bersatu dengan air di samudra. Yoga adalah ketenangan
hati, ketentraman, keahlian dalam bertingkah laku, Segala sesuatu yang terbaik
dan tertinggi yang dapat dicapai dalam hidup ini adalah Yoga juga, Yoga
mencakup seluruh aplikasi yang inklusif dan universal yang mengantar kepada
pengembangan / pembangunan seluruh badan, pikiran dan jiwa.
Yoga pada dasarnya adalah
sebuah cara atau jalan hidup. Bukan sesuatu yang keluar dari kehidupan, bukan
pula menjauhkan diri dari aktifitas, melainkan merupakan performa yang efisien
dengan semangat hidup yang benar. Yoga bukan pula melarikan diri dari rumah dan
kebiasaan hidup manusia, melainkan merupakan suatu proses pembentukan sikap
untuk hidup di rumah (keluarga) maupun hidup bermasyarakat dengan suatu
pengertian baru, Yoga bukan memalingkan dari kehidupan, Dia merupakan spiritual
dari hidup.
Mpu Kanwa mengisyaratkan
kepada kita bahwa, yoga adalah jalan kesucian untuk menemukan-memahami-dan
mengalami kemanunggalan dengan Yang Suci.Yoga adalah jalan untuk mulat sarira
merefleksi diri, introspeksi diri yang menyebabkan orang tahu diri.Diesbut juga
jalan panyupatan ‘ruwatan’ yang dapat menjadikan orang suci lahir-batin.Suci
berarti sahrdaya, yakni sehati dalam Tuhan Yang Maha Suci.
Jadi dapat disimpulkan bahwa
Yoga sebagai sebuah cara atau jalan untuk mengendalikan pikiran yang
terobyektifkan serta kecendrungan alami pikiran dan mengatur segala
kegelisahan-kegelisahan pikiran agar tetap tak terpengaruh sehingga bisa
mencapai penyatuan antara kesadaran unit dan kesadaran kosmik.
2.2. BAGIAN-BAGIAN
YOGA
Bagian-bagian yoga
dapat dibagi menjadi 4 bagian yaitu, antara lain sebagai berikut :
a.
Karma Marga Yoga
Karma Marga Yoga adalah
jalan atau usaha untuk mencapai kesempurnaan atau Moksa dengan perbuatan atau
kebajikan tanpa pamrih
b.
Bhakti Marga Yoga
Bhakti marga yoga yaitu
proses atau cara mempersatukan Atman dengan Brahman dengan berlandaskan atas
dasar cinta kasih yang mendalam kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
c.
Jnana Marga Yoga
Jnana artinya
kebijaksanaan filsafat (pengetahuan).Jnana Marga Yoga artinya mempersatukan
jiwatma dengan paramatman yang dicapai dengan jalan mempelajari ilmu
penggetahuan dan filsafat pembebasan diri dari ikatan-ikatan keduniawian.Tiada
ikatan yang lebih kuat dari pada Maya dan tiada kekuatan yang lebih ampuh dari
pada Yoga untuk membasmi ikata-ikatan Maya itu.
d.
Raja Marga Yoga
Raja marga yoga adalah suatu jalan
mistik (rohani) untuk mencapi kelepasan atau moksa. Melalui Raja Marga Yoga,
seseorang akan lebih cepat mencapai Moksa, tetapi tantangan yang dihadapinya
pun lebih berat. Orang yang mencapai Moksa dengan jalan ini diwajibkan
mempunyai seorang guru kerohanian yang sempurna untuk dapat menuntun dirinya
kea rah tersebut.Tiga jalan yang ditempuh oleh para Raja Yogin, yaitu melakukan
Tapa Brata, Yoga dan Samadhi.
Ajaran Samkhya
Yoga mengatakan bahwa kelepasan itu dapat dicapai melalui pandangan spiritual
pada kebenaran roh sebagai suatu daya hidup yang kekal yang berbeda dengan
badan dan pikiran.
Pandangan
spiritual seperti tersebut di atas ini dapat dimiliki bila pikiran itu bersih,
tenang tidak digoncangkan oleh apapun juga.Untuk meningkatkan kebersihan
pikiran itu Yoga mengajarkan adanya delapan jalan yang bertahap-tahap yang
disebut Astangga Yoga. Bagian-bagiannya antara lain :
1.Yama artinya pengendalian diri. Yama
terdiri dari :
a.
Ahimsa artinya tidak membunuh-bunuh, tidak menyakiti
makhluk hidup.
b.
Satya artinya jujur, baik berkata-kata maupun berpikir.
c.
Asteya artinya tidak mencuri.
d.
Brahmacarya artinya mengendalikan nafsu jasmani dan nafsu
asmara.
e.
Aparigraha artinya tidak menerima pemberian yang tidak
penting dari orang lain.
Walaupun
pelaksanaan ajaran di atas ini biasa-biasa saja, namun ia harus dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh bila seseorang ingin menjadi seorang yogi. Sebab
seseorang tidak akan dapat memusatkan pikirannya pada suatu obyek, bilamana
pikirannya ditindih dosa digoncang kecenderungan-kecenderungan yang jahat
2.Niyama , artinya pengendalian diri lebih
lanjut. Terdiri dari :
a.
Sauca artinya suci lahir batin.
b.
Santosa artinya puas dengan apa yang datang dengan wajar .
c.
Tapa artinya tahan uji terhadap gangguan-gangguan.
d.
Svadhyaya artinya mempelajari buku-buku agama dengan
teratur.
e.
Isvarapranidhana memusatkan pikiran dan bakti kepada Tuhan.
3.
Asana
Asana artinya
sikap duduk yang dituntun menjadi sikap yang kuat dan menyenangkan.Ada
bermacam-macam asana seperti padmasana, virasana, bhadrasana dan
sebagainya.Untuk dapat melaksanakan semua ini dengan baik, perlu tuntunan
seotrang guru.Kesehatan dan kesegaran badan amatlah penting dalam mengendalikan
pikiran.Badan yang sakit amat mengganggu pemusatan pikiran.Dalam hubungan ini
yoga mengajarkan bermacam-macam asana untuk memelihara kesehatan dan menyucikan
badan dan pikiran.Demikian pula asana-asana ini menyebabkan orang mampu
mengendalikan kerja sistem saraf agar terhindar dari guncangan-guncangan
pikiran.
4.
Pranayama
Pranayama artinya
pengaturan nafas.Pranayama ini terdiri dari puraka itu pemasukan nafas,
kumbhaka menahan nafas dan recaka yaitu mengeluarkan nafas. Pengaturan nafas
berguna untuk mengawasi pemusatan pikiran sebab ia membantu menguatkan badan
dan meneguhkan pikiran.
5.
Pratyahara
Pratyahara artinya
menarik indriya dari wilayah sasarannya dan menempatkannya di bawah pengawasan
pikiran. Bila indriya dapat
diawasi pikiran maka ia tidak akan berkeliaran pada obyeknya namun ia akan
mengikuti pikiran. Hal ini bukanlah mudah, ia dapat dicapai melalui latihan
yang lama penuh kesabaran.
6.
Dharana
Dharana ialah
memegang dan memusatkan pikiran pada sasaran yang diinginkan.Sasaran yang
diinginkan itu boleh bagian-bagian tubuh sendiri seperti dahi, boleh juga objek
luar seperti bulan, arca dan sebagainya.Kemampuan untuk memegang pikiran tepat
terpusat pada suatu objek adalah ujian memasuki tingkatan yoga yang lebih
tinggi.
7.
Dhyana
Dhyana berarti
aliran pikiran yang tenang pada obyek tak tergoyahkan oleh gangguan
sekelilingnya.Hal ini menyebabkan orang memiliki gambaran yang jelas tentang
bagian-bagian dan aspek obyek renungan.
8.
Samadhi
Inilah terakhir
dalam pelaksanaan ajaran yoga. Dalam samadhi, pikiran telah lebur mneyatu
dengan obyek renungan dan tidak ada kesadaran akan dirinya sendiri. Dalam
Dhyana, antara gerak pikiran dengan objek renungan masih terpisah, namun dalam
samadhi hal itu sudah tidak ada. Maka yang ada hanyalah objek renungan yang
bercahaya dalam pikiran dan orang sudah tidak menyadari lagi adanya proses
pikiran. Dengan demikian samadhi bukan lagi pengendalian pikiran seperti
tahap-tahap sebelumnya.Tahap-tahap yang mendahului hanya sarana untuk meningkat
pada tujuan akhir.Dari tingkat yama sampai denga pratyahara disebut bahirangga
sadhana artinya pertolongan dalam bentuk lahir menuju ajaran Yoga yang lebih
tinggi, sedangkan dari Dharana sampai dengan samadhi disebut antar angga
sadhana artinya sarana batin.
2.3.LANGKAH-LANGKAH
GERAKAN YOGA
Langkah-langkah
dalam melakukan gerakan yoga yaitu, anata lain :
A.
Pembuka
Yang dilakukan
dalam pembuka yaitu :
a)
Tri Sandhya bait pertama 3x
b)
Pranama Om 5x
B.
Pemanasan
Yang dilakukan
dalam pemanasan adalah :
a.
Kepala menoleh ke kanan hitungan 1x8
b.
Kepala menoleh ke kiri hitungan 1x8
c.
Kepala rebah ke kanan hitungan 1x8
d.
Kepala rebah ke kiri hitungan 1x8
e.
Kepala mendongak hitungan 1x8
f.
Kepala menunduk hitungan 1x8
g.
Tangan kanan dilipat kekiri, badan di putar kekiri hitungan 1x8
h.
Tangan kanan dibawa ke belakang punggung hitungan 1x8
i.
Tangan kiri dilipat kekanan, badan diputar kekanan hitungan
1x8
j.
Tangan kiri dilipat di belakang punggung hitungan 1x8
k.
Kaki kanan diangkat, lutut ditekut, angkat sampai menyentuh
dada, hitungan 1x8
l.
Kaki kanan dipindahkan ke samping kanan sejajajr dengan
paha hitungan 1x8
m.
Kaki kanan dilipat ke belakang hitungan 1x8
n.
Pegang ibu jari kaki kanan, angkat lurus ke depan hitungan
1x8
o.
Angkat kaki kiri, lutut ditekuk, angkat sampai menyentuh dada,
hitungan 1x8
p.
Kaki kiri dipindahkan ke samping kiri sampai sejajar dengan
paha, hitungan 1x8
q.
Kaki kiri dilipat ke belakang hitungan 1x8
r.
Pegang ibu jari kaki kiri, angkat lurus ke depan hitungan
1x8
C.
Yoga Surya Namaskara
a)
Yoga Surya Namaskara Seri A:
1).
Pranamasana (atur nafas normal, kedua tangan di cakupkan di
kedua tangan)
2).
Vrda Vrkasana (tarik nafas tangan di cakupkan di atas
kepala, pandangan lurus pada ujung jari tangan )
3).
Padastasana (keluarkan nafas, badan membungkuk, cium lutut)
4).
Tarik nafas, posisi sama kepala mendongak mendongak
5).
Keluarkan nafas cium lutut
6).
Parvata (tarik nafas, sikap gunung)
7).
Astangga (keluarkan nafas, sikap belalang)
8).
Pujangga (tarik nafas, sikap kobra, kepala mendongak)
9).
Parvata (keluarkan nafas, sikap gunung)
10).
Tarik ke dua kaki, tarik nafas kepala mendongak
11).
Padastasana (keluarkan nafas, cium lutut)
12).
Vrda vrkasana (tarik nafas tangan dicakupkan di atas
kepala, pandangan lurur pada ujung jari tangan)
13).
Pranamasana (keluarkan nafas, kedua tangan kembali di
cakupkan di depan dada, atur nafas halus).
b)
Yoga Surya Namaskara Seri B :
1).
Pranamasana (atur nafas normal, kedua tangan dicakupkan di
depan dada)
2).
Utkattasana (tarik nafas,kayang)
3).
Padastasana (keluarkan nafas, cium lutut)
4).
Sancalanggasana (tarik nafas,lempar kaki kiri ke belakang, kepala
mendongak)
5).
Parvata (keluarkan nafas, sikap gunung)
6).
Astangga (nafas tetap di keluarkan, sikap belalang)
7).
Pujangga (tarik nafas, sikap korba kepala mendongak )
8).
Parvata (keluarkan nafas, sikap gunung)
9).
Sancalanggasana (tarik nafas, tarik kaki kiri ke depan di
tekukkan kepala mendongak)
10).
Padastasana (keluarkan nafas, cium lutut)
11).
Utkattasana (tarik nafas, kayang)
12).
Pranamasana (keluarkan nafas, kedua tangan kembali di
cakupkan di depan dada, atur nafas halus)
c)
Yoga Surya Namaskara Seri C :
1)
Pranamasana (atur nafas normal, kedua tangan dicakupkan di
depan dada)
2)
Hasta Uttanasana (tarik nafas setengah jongkok, kedua tangan
dicakupkan di atas kepala)
3)
Padastasana (keluarkan nafas, cium lutut)
4)
Tarik nafas kepala mendongak
5)
Padastasana (keluarkan nafas, cium lutut)
6)
Parvata (sikap gunung)
7)
Wirabadrasana (tarik nafas, tarik kaki kanan ke depan,
setengah jongkok kedua tangan di cakupkan di atas kepala)
8)
Parvata (keluarkan nafas, sikap gunung)
9)
Astangga (sikap belalang)
10) Pujangga (tarik
nafas,sikap kobra kepala mendongak)
11) Parvata (keluarkan
sikap gunung)
12) Wirabadrasana (tarik
nafas, tarik kaki kiri ke depan, setengah jongkok kedua tangan dicakupkan di
atas kepala)
13) Parvata (keluarkan
nafas,sikap gunung)
14) Astangga (sikap
belalang)
15) Pujangga (tarik
nafas, sikap kobra kepala mendongak)
16) Parvata (sikap
gunung, nafas lima kali)
17) Padastasana
(keluarkan nafas, cium lutut)
18) Tarik nafas kepala
mendongak
19) Padastasana
(keluarkan nafas, cium lutut)
20) Hasta Uttanasana (tarik
nafas, setengah jongkok, kedua tangan di cakupkan di atas kepala)
21) Pranamasana (keluarkan
nafas, tangan kembali dicakupkan di depan dada, atur nafas halus).
D.
Asanas Lepas
a.
Utthita Pada Sirsasana (kaki diatas di buka, kepala di
bawah)
b.
Eka Pada Upavistha Parivrttasana (kaki kana lurus ke depan,
kaki kiri dilipat taruh di atas lutut kaki kanan, tangan kanan memegang lutut
kiri, tangan kiri letakkan di belakang, badan menghadap ke kiri)
c.
Sarvangasana (kepala di bawah, badan diangkat ke atas,
kedua kaki lurus ke atas)
d.
Dhanurasana (sikap busur)
e.
Matsyasana (sikap ikan)
f.
Halasana (sikap bajak)
g.
Setu Bandha Sirsasana (sikap jembatan)
h.
Savasana (sikap tidur)
E.
Penutup
a.
Samadhi
b.
Pengucapan mantra Asatoma
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Yoga secara harfiah berasal
dari suku kata “yuj” yang memiliki arti menyatukan atau menghubungkan
diri dengan Tuhan. Kemudian Patanjali memberikan definisi tentang yoga yaitu
mengendalikan gerak-gerak pikiran. Ada dua hal yang penting sebagai seorang
praktisi yoga adalah melatih secara terus menerus sekaligus tidak terikat
dengan hal-hal duniawi. Secara spiritual Yoga merupakan suatu proses di mana
identitas jiwa individual dan jiwa Hyang Agung disadari oleh seorang yogi, Yogi
adalah orang yang menjalani yoga, orang yang telah mencapai persatuan dengan
Hyang Agung.Mpu Kanwa mengisyaratkan kepada kita bahwa, yoga adalah jalan
kesucian untuk menemukan-memahami-dan mengalami kemanunggalan dengan Yang
Suci.Yoga adalah jalan untuk mulat sarira merefleksi diri, introspeksi diri
yang menyebabkan orang tahu diri. Yoga sebagai sebuah cara atau jalan untuk
mengendalikan pikiran yang terobyektifkan serta kecendrungan alami pikiran dan
mengatur segala kegelisahan-kegelisahan pikiran agar tetap tak terpengaruh
sehingga bisa mencapai penyatuan antara kesadaran unit dan kesadaran kosmik.
Bagian-bagian dari yoga yaitu :
a.
Karma Marga Yoga
Karma
Marga Yoga adalah jalan atau usaha untuk mencapai kesempurnaan atau Moksa
dengan perbuatan atau kebajikan tanpa pamrih
b.
Bhakti Marga Yoga
Bhakti
marga yoga yaitu proses atau cara mempersatukan Atman dengan Brahman dengan
berlandaskan atas dasar cinta kasih yang mendalam kepada Ida Sang Hyang Widhi
Wasa.
c.
Jnana Marga Yoga
Jnana
artinya kebijaksanaan filsafat (pengetahuan).Jnana Marga Yoga artinya
mempersatukan jiwatma dengan paramatman yang dicapai dengan jalan mempelajari
ilmu penggetahuan dan filsafat pembebasan diri dari ikatan-ikatan keduniawian.
d.
Raja Marga Yoga
Raja
marga yoga adalah suatu jalan mistik (rohani) untuk mencapi kelepasan atau
moksa. Melalui Raja Marga Yoga, seseorang akan lebih cepat mencapai Moksa,
tetapi tantangan yang dihadapinya pun lebih berat.
Adapun
langkah-langkah yang harus dilakukan dalam melaksanakan yoga yaitu :
a. Pembuka
b. Pemanasan
c. Yoga
surya namaskara
d. Asanas
lepas
e. Penutup
3.2.
Saran
Dengan
dibuatkannya paper ini, semoga saja yang membaca dapat mengerti tentang
pengertian yoga, bagian-bagian yoga dan langkah-langkah dalam melaksanakan Yoga
Surya Namaskara ini.Dan diharpkan pula pembaca dapat melakukan gerakan Yoga
Surya Namaskara ini.Karena dengan melakukan yoga kita bisa menyehatkan tubuh
kita.
DAFTAR PUSTAKA
Suka
Yasa dkk., I Wayan. 2011. Yoga Marga
Rahayu. Widya Dharma: Denpasar.
Gede
Sura dan Wayan Suka Yasa. 2011. Samkya
dan Yoga. Widya Dharma: Denpasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar