Rabu, 08 Januari 2014

YOGA



BAB I
PENDAHULUAN

1.1.   LATAR BELAKANG
Yoga adalah salah satu bagian dari Sad Darsana yang menitik beratkan pada pengendalian diri.Kata yoga berasal dari bahasa Sansekerta, dari kata “Yuj” yang berarti penyatuan.Bersatunya antara badan, nafas, dan pikiran. Latihan yoga prosesnya membentuk pribadi yang luhur mengatasi kesadaran yang gugup, bingung, gelisah(stress), disamping memperlancar kerjanya urat saraf, dan menguasai pikiran sendiri serta mengembangkan rasa cinta kasih. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan berlatih yoga segala pikiran negatif  yang menyebabkan manusia stress (seperti rasa takut, khawatir, rasa kaget, mudah marah, dendam, cemburu, dan irihati) dan yang dapat meracuni tubuh dapat dikurangi.
Yoga sangat erat hubungannya dengan Astangga Yoga.Adapun yang dimaksud dengan Astangga Yoga adalah delapan tahapan yoga. Delapan tahapan yoga yang dimaksud adalah: (1). Yama, (2). Niyama, (3). Asana, (4). Pranayama, (5). Pratyahara, (6). Dharana, (7). Dhyana, dan (8). Samadhi.
Yoga juga sangat berpengaruh pada kesehatan umat manusia. Dengan yoga kita dapat menghilangkan stress, menciptakan kedamaian, ketenangan lahir dan bathin, ketentraman dan keharmonisan.
Surya Namaskara adalah suatu latihan yang berasal dari jaman prasejarah, ketika manusia menyadari adanya kekuatan spiritual dalam dirinya sendiri, yang tercermin dalam alam semesta material. Kesadaran ini merupakan dasar dari yoga Surya Namaskara, yang berarti “penghormatan kepada matahari” dapat dilihat sebagai bentuk pemujaan matahari, dan semuanya itu tampil pada tingkat mikro maupun makrokosmis. Dalam istilah yoga hal ini menandakan bahwa pelaksanaan Surya Namaskara membangkitkan aspek solar dan sifat manusia dan melepaskan energy vital ini untuk pengembangan kesadaran yang lebih tinggi. (Saraswati, 2005:5). Lebih lanjut dijelaskan bahwa, dengan melakukan Surya Namaskara setiap pagi yang juga merupakan cara yang sangat baik untuk memberikan penghormatan kepada sumber penciptaan dan kehidupan, yang menjadikannya sebagai tradisi pemujaan matahari. Surya Namaskara tersusun atas tiga unsur yaitu : bentuk, energi dan irama. Ke dua belas sikap tubuh menghasilkan matrik fisik yang membentuk latihan itu.Sikap tubuh ini, membangkitkan prana sebagai energi halus, yang mengaktifkan badan fisik.Pelaksanaan yang mantap, dengan urutan ritmik mencerminkan irama alam semesta, seperti dua puluh empat jam sehari, dua belas tahapan zodiac dalam setahun, bioritmik dan badan kita sendiri.Penumpangan ritmis dan bentuk dan energi ini pada pikiran dan badan kita yang sekarang ini merupakan perubahan kekuatan yang membangkitkan inti dari kehidupan yang lebih penuh dan lebih aktif serta apresiasi yang lebih besar lagi tentang kekayaan dunia tempat tinggal kita.
Asal usul kata Surya Namaskara dapat dibagi menjadi dua kata yaitu : Surya dan Namaskkara. Kata Surya berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya: matahari, matahari disebut keturunan. Keturunan Rsi Kasyapa dan Aditi sebagai aditya, dihormati sebagai rangkaian dari tiga serangkai Vedic yang asli dengan Agni dan Indra, di dalam mitologi selanjutnya dikenali Savitr, sebagai salah satu dari 12 aditya, juga disebut Vivasvam dan pendiri dari ras matahari melalui putranya Vaivasva Manu. Kamus nama-nama Sansekerta Indonesia (Surya Wijaya, 2007:320).Namaskara berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya pemujaan.(Mardiwarsito, 1985:362).Namaskara adalah bahasa Kawi yang diambil dari Bahasa Sansekerta, sembah menyembah sujud/bersujud (Prawiroatmodjo, 1985:392).Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, asal usul kata Surya Namaskara ada dua kata yaitu Surya dan Namaskara.Kata Surya berasal dari bahasa Sansekerta suatu sikap untuk melakukan pemujaan atau penghormatan terhadap matahari, sebagai sumber segala cahaya, yang menerangi seluruh jagat raya ini.

1.2.RUMUSAN MASALAH
Dari uraian yang terdapat dalam latar belakang tersebut di atas, ada beberapa permasalahan yang sangat penting yang akan dibahas dalam pembahasan berikutnya. Adapun masalah-masalah yang dianggap penting tersebut yaitu antara lain :
a.       Apa yang dimaksud dengan yoga?
b.      Apa saja bagian-bagian dari yoga?
c.       Bagaimana langkah-langkah gerakan dari pada yoga Surya Namaskara itu?





1.3.TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan rumusan masalah yang penulis angkat di atas, maka tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah, antara lain :
a.       Untuk mengetahui pengertian dari yoga
b.      Untuk mengetahui bagian-bagian dari yoga
c.       Untuk mengetahui langkah-langkah gerakan yoga Surya Namaskara

1.4.          
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.PENGERTIAN YOGA
Yoga secara harfiah berasal dari suku kata “yuj” yang memiliki arti menyatukan atau  menghubungkan diri dengan Tuhan. Kemudian Patanjali memberikan definisi tentang yoga yaitu mengendalikan gerak-gerak pikiran.  Ada dua hal yang penting sebagai seorang praktisi yoga adalah melatih secara terus menerus sekaligus tidak terikat dengan hal-hal duniawi. Secara spiritual Yoga merupakan suatu proses di mana identitas jiwa individual dan jiwa Hyang Agung disadari oleh seorang yogi, Yogi adalah orang yang menjalani yoga, orang yang telah mencapai persatuan dengan Hyang Agung.
Jiwa manusia dibawa kepada kesadaran akan hubungan yang dekat dengan sumber realitas (Hyang Widhi). Seperti setitik air yang bersatu dengan air di samudra. Yoga adalah ketenangan hati, ketentraman, keahlian dalam bertingkah laku, Segala sesuatu yang terbaik dan tertinggi yang dapat dicapai dalam hidup ini adalah Yoga juga, Yoga mencakup seluruh aplikasi yang inklusif dan universal yang mengantar kepada pengembangan / pembangunan seluruh badan, pikiran dan jiwa.
Yoga pada dasarnya adalah sebuah cara atau jalan hidup. Bukan sesuatu yang keluar dari kehidupan, bukan pula menjauhkan diri dari aktifitas, melainkan merupakan performa yang efisien dengan semangat hidup yang benar. Yoga bukan pula melarikan diri dari rumah dan kebiasaan hidup manusia, melainkan merupakan suatu proses pembentukan sikap untuk hidup di rumah (keluarga) maupun hidup bermasyarakat dengan suatu pengertian baru, Yoga bukan memalingkan dari kehidupan, Dia merupakan spiritual dari hidup.
Mpu Kanwa mengisyaratkan kepada kita bahwa, yoga adalah jalan kesucian untuk menemukan-memahami-dan mengalami kemanunggalan dengan Yang Suci.Yoga adalah jalan untuk mulat sarira merefleksi diri, introspeksi diri yang menyebabkan orang tahu diri.Diesbut juga jalan panyupatan ‘ruwatan’ yang dapat menjadikan orang suci lahir-batin.Suci berarti sahrdaya, yakni sehati dalam Tuhan Yang Maha Suci.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Yoga sebagai sebuah cara atau jalan untuk mengendalikan pikiran yang terobyektifkan serta kecendrungan alami pikiran dan mengatur segala kegelisahan-kegelisahan pikiran agar tetap tak terpengaruh sehingga bisa mencapai penyatuan antara kesadaran unit dan kesadaran kosmik.


2.2. BAGIAN-BAGIAN YOGA
Bagian-bagian yoga dapat dibagi menjadi 4 bagian yaitu, antara lain sebagai berikut :
a.       Karma Marga Yoga
Karma Marga Yoga adalah jalan atau usaha untuk mencapai kesempurnaan atau Moksa dengan perbuatan atau kebajikan tanpa pamrih
b.      Bhakti Marga Yoga
Bhakti marga yoga yaitu proses atau cara mempersatukan Atman dengan Brahman dengan berlandaskan atas dasar cinta kasih yang mendalam kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
c.       Jnana Marga Yoga
Jnana artinya kebijaksanaan filsafat (pengetahuan).Jnana Marga Yoga artinya mempersatukan jiwatma dengan paramatman yang dicapai dengan jalan mempelajari ilmu penggetahuan dan filsafat pembebasan diri dari ikatan-ikatan keduniawian.Tiada ikatan yang lebih kuat dari pada Maya dan tiada kekuatan yang lebih ampuh dari pada Yoga untuk membasmi ikata-ikatan Maya itu.
d.      Raja Marga Yoga
Raja marga yoga adalah suatu jalan mistik (rohani) untuk mencapi kelepasan atau moksa. Melalui Raja Marga Yoga, seseorang akan lebih cepat mencapai Moksa, tetapi tantangan yang dihadapinya pun lebih berat. Orang yang mencapai Moksa dengan jalan ini diwajibkan mempunyai seorang guru kerohanian yang sempurna untuk dapat menuntun dirinya kea rah tersebut.Tiga jalan yang ditempuh oleh para Raja Yogin, yaitu melakukan Tapa Brata, Yoga dan Samadhi.
Ajaran Samkhya Yoga mengatakan bahwa kelepasan itu dapat dicapai melalui pandangan spiritual pada kebenaran roh sebagai suatu daya hidup yang kekal yang berbeda dengan badan dan pikiran.
Pandangan spiritual seperti tersebut di atas ini dapat dimiliki bila pikiran itu bersih, tenang tidak digoncangkan oleh apapun juga.Untuk meningkatkan kebersihan pikiran itu Yoga mengajarkan adanya delapan jalan yang bertahap-tahap yang disebut Astangga Yoga. Bagian-bagiannya antara lain :
1.Yama artinya pengendalian diri. Yama terdiri dari :
a.       Ahimsa artinya tidak membunuh-bunuh, tidak menyakiti makhluk hidup.
b.      Satya artinya jujur, baik berkata-kata maupun berpikir.
c.       Asteya artinya tidak mencuri.
d.      Brahmacarya artinya mengendalikan nafsu jasmani dan nafsu asmara.
e.       Aparigraha artinya tidak menerima pemberian yang tidak penting dari orang lain.
Walaupun pelaksanaan ajaran di atas ini biasa-biasa saja, namun ia harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh bila seseorang ingin menjadi seorang yogi. Sebab seseorang tidak akan dapat memusatkan pikirannya pada suatu obyek, bilamana pikirannya ditindih dosa digoncang kecenderungan-kecenderungan yang jahat
2.Niyama , artinya pengendalian diri lebih lanjut. Terdiri dari :
a.       Sauca artinya suci lahir batin.
b.      Santosa artinya puas dengan apa yang datang dengan wajar .
c.       Tapa artinya tahan uji terhadap gangguan-gangguan.
d.      Svadhyaya artinya mempelajari buku-buku agama dengan teratur.
e.       Isvarapranidhana memusatkan pikiran dan bakti kepada Tuhan.
3.      Asana
Asana artinya sikap duduk yang dituntun menjadi sikap yang kuat dan menyenangkan.Ada bermacam-macam asana seperti padmasana, virasana, bhadrasana dan sebagainya.Untuk dapat melaksanakan semua ini dengan baik, perlu tuntunan seotrang guru.Kesehatan dan kesegaran badan amatlah penting dalam mengendalikan pikiran.Badan yang sakit amat mengganggu pemusatan pikiran.Dalam hubungan ini yoga mengajarkan bermacam-macam asana untuk memelihara kesehatan dan menyucikan badan dan pikiran.Demikian pula asana-asana ini menyebabkan orang mampu mengendalikan kerja sistem saraf agar terhindar dari guncangan-guncangan pikiran.
4.      Pranayama
Pranayama artinya pengaturan nafas.Pranayama ini terdiri dari puraka itu pemasukan nafas, kumbhaka menahan nafas dan recaka yaitu mengeluarkan nafas. Pengaturan nafas berguna untuk mengawasi pemusatan pikiran sebab ia membantu menguatkan badan dan meneguhkan pikiran.
5.      Pratyahara
Pratyahara artinya menarik indriya dari wilayah sasarannya dan menempatkannya di bawah pengawasan pikiran. Bila            indriya dapat diawasi pikiran maka ia tidak akan berkeliaran pada obyeknya namun ia akan mengikuti pikiran. Hal ini bukanlah mudah, ia dapat dicapai melalui latihan yang lama penuh kesabaran.
6.      Dharana
Dharana ialah memegang dan memusatkan pikiran pada sasaran yang diinginkan.Sasaran yang diinginkan itu boleh bagian-bagian tubuh sendiri seperti dahi, boleh juga objek luar seperti bulan, arca dan sebagainya.Kemampuan untuk memegang pikiran tepat terpusat pada suatu objek adalah ujian memasuki tingkatan yoga yang lebih tinggi.
7.      Dhyana
Dhyana berarti aliran pikiran yang tenang pada obyek tak tergoyahkan oleh gangguan sekelilingnya.Hal ini menyebabkan orang memiliki gambaran yang jelas tentang bagian-bagian dan aspek obyek renungan.
8.      Samadhi
Inilah terakhir dalam pelaksanaan ajaran yoga. Dalam samadhi, pikiran telah lebur mneyatu dengan obyek renungan dan tidak ada kesadaran akan dirinya sendiri. Dalam Dhyana, antara gerak pikiran dengan objek renungan masih terpisah, namun dalam samadhi hal itu sudah tidak ada. Maka yang ada hanyalah objek renungan yang bercahaya dalam pikiran dan orang sudah tidak menyadari lagi adanya proses pikiran. Dengan demikian samadhi bukan lagi pengendalian pikiran seperti tahap-tahap sebelumnya.Tahap-tahap yang mendahului hanya sarana untuk meningkat pada tujuan akhir.Dari tingkat yama sampai denga pratyahara disebut bahirangga sadhana artinya pertolongan dalam bentuk lahir menuju ajaran Yoga yang lebih tinggi, sedangkan dari Dharana sampai dengan samadhi disebut antar angga sadhana artinya sarana batin.

2.3.LANGKAH-LANGKAH GERAKAN YOGA
Langkah-langkah dalam melakukan gerakan yoga yaitu, anata lain :
A.    Pembuka
Yang dilakukan dalam pembuka yaitu :
a)      Tri Sandhya bait pertama 3x
b)      Pranama Om 5x
B.     Pemanasan
Yang dilakukan dalam pemanasan adalah :
a.       Kepala menoleh ke kanan hitungan 1x8
b.      Kepala menoleh ke kiri hitungan 1x8
c.       Kepala rebah ke kanan hitungan 1x8
d.      Kepala rebah ke kiri hitungan 1x8
e.       Kepala mendongak hitungan 1x8
f.       Kepala menunduk hitungan 1x8
g.      Tangan kanan dilipat kekiri, badan di putar kekiri  hitungan 1x8
h.      Tangan kanan dibawa ke belakang punggung hitungan 1x8
i.        Tangan kiri dilipat kekanan, badan diputar kekanan hitungan 1x8
j.        Tangan kiri dilipat di belakang punggung hitungan 1x8
k.      Kaki kanan diangkat, lutut ditekut, angkat sampai menyentuh dada, hitungan 1x8
l.        Kaki kanan dipindahkan ke samping kanan sejajajr dengan paha hitungan 1x8
m.    Kaki kanan dilipat ke belakang hitungan 1x8
n.      Pegang ibu jari kaki kanan, angkat lurus ke depan hitungan 1x8
o.      Angkat kaki kiri, lutut ditekuk, angkat sampai menyentuh dada, hitungan 1x8
p.      Kaki kiri dipindahkan ke samping kiri sampai sejajar dengan paha, hitungan 1x8
q.      Kaki kiri dilipat ke belakang hitungan 1x8
r.        Pegang ibu jari kaki kiri, angkat lurus ke depan hitungan 1x8

C.     Yoga Surya Namaskara
a)      Yoga Surya Namaskara Seri A:
                                      1).        Pranamasana (atur nafas normal, kedua tangan di cakupkan di kedua tangan)
                                      2).        Vrda Vrkasana (tarik nafas tangan di cakupkan di atas kepala, pandangan lurus pada ujung jari tangan )
                                      3).        Padastasana (keluarkan nafas, badan membungkuk, cium lutut)
                                      4).        Tarik nafas, posisi sama kepala mendongak mendongak
                                      5).        Keluarkan nafas cium lutut
                                      6).        Parvata (tarik nafas, sikap gunung)
                                      7).        Astangga (keluarkan nafas, sikap belalang)
                                      8).        Pujangga (tarik nafas, sikap kobra, kepala mendongak)
                                      9).        Parvata (keluarkan nafas, sikap gunung)
                                    10).      Tarik ke dua kaki, tarik nafas kepala mendongak
                                    11).      Padastasana (keluarkan nafas, cium lutut)
                                    12).      Vrda vrkasana (tarik nafas tangan dicakupkan di atas kepala, pandangan lurur pada ujung jari tangan)
                                    13).      Pranamasana (keluarkan nafas, kedua tangan kembali di cakupkan di depan dada, atur nafas halus).

b)      Yoga Surya Namaskara Seri B :
                                      1).        Pranamasana (atur nafas normal, kedua tangan dicakupkan di depan dada)
                                      2).        Utkattasana (tarik nafas,kayang)
                                      3).        Padastasana (keluarkan nafas, cium lutut)
                                      4).        Sancalanggasana (tarik nafas,lempar kaki kiri ke belakang, kepala mendongak)
                                      5).        Parvata (keluarkan nafas, sikap gunung)
                                      6).        Astangga (nafas tetap di keluarkan, sikap belalang)
                                      7).        Pujangga (tarik nafas, sikap korba kepala mendongak )
                                      8).        Parvata (keluarkan nafas, sikap gunung)
                                      9).        Sancalanggasana (tarik nafas, tarik kaki kiri ke depan di tekukkan kepala mendongak)
                                    10).      Padastasana (keluarkan nafas, cium lutut)
                                    11).      Utkattasana (tarik nafas, kayang)
                                    12).      Pranamasana (keluarkan nafas, kedua tangan kembali di cakupkan di depan dada, atur nafas halus)

c)      Yoga Surya Namaskara Seri C :
1)      Pranamasana (atur nafas normal, kedua tangan dicakupkan di depan dada)
2)      Hasta Uttanasana (tarik nafas setengah jongkok, kedua tangan  dicakupkan di atas kepala)
3)      Padastasana (keluarkan nafas, cium lutut)
4)      Tarik nafas kepala mendongak
5)      Padastasana (keluarkan nafas, cium lutut)
6)      Parvata (sikap gunung)
7)      Wirabadrasana (tarik nafas, tarik kaki kanan ke depan, setengah jongkok kedua tangan di cakupkan di atas kepala)
8)      Parvata (keluarkan nafas, sikap gunung)
9)      Astangga (sikap belalang)
10)  Pujangga (tarik nafas,sikap kobra kepala mendongak)
11)  Parvata (keluarkan sikap gunung)
12)  Wirabadrasana (tarik nafas, tarik kaki kiri ke depan, setengah jongkok kedua tangan dicakupkan di atas kepala)
13)  Parvata (keluarkan nafas,sikap gunung)
14)  Astangga (sikap belalang)
15)  Pujangga (tarik nafas, sikap kobra kepala mendongak)
16)  Parvata (sikap gunung, nafas lima kali)
17)  Padastasana (keluarkan nafas, cium lutut)
18)  Tarik nafas kepala mendongak
19)  Padastasana (keluarkan nafas, cium lutut)
20)  Hasta Uttanasana (tarik nafas, setengah jongkok, kedua tangan di cakupkan di atas kepala)
21)  Pranamasana (keluarkan nafas, tangan kembali dicakupkan di depan dada, atur nafas halus).

D.    Asanas Lepas
a.       Utthita Pada Sirsasana (kaki diatas di buka, kepala di bawah)
b.      Eka Pada Upavistha Parivrttasana (kaki kana lurus ke depan, kaki kiri dilipat taruh di atas lutut kaki kanan, tangan kanan memegang lutut kiri, tangan kiri letakkan di belakang, badan menghadap ke kiri)
c.       Sarvangasana (kepala di bawah, badan diangkat ke atas, kedua kaki lurus ke atas)
d.      Dhanurasana (sikap busur)
e.       Matsyasana (sikap ikan)
f.       Halasana (sikap bajak)
g.      Setu Bandha Sirsasana (sikap jembatan)
h.      Savasana (sikap tidur)

E.     Penutup
a.       Samadhi
b.      Pengucapan mantra Asatoma






BAB III
PENUTUP

3.1.   Kesimpulan
Yoga secara harfiah berasal dari suku kata “yuj” yang memiliki arti menyatukan atau  menghubungkan diri dengan Tuhan. Kemudian Patanjali memberikan definisi tentang yoga yaitu mengendalikan gerak-gerak pikiran.  Ada dua hal yang penting sebagai seorang praktisi yoga adalah melatih secara terus menerus sekaligus tidak terikat dengan hal-hal duniawi. Secara spiritual Yoga merupakan suatu proses di mana identitas jiwa individual dan jiwa Hyang Agung disadari oleh seorang yogi, Yogi adalah orang yang menjalani yoga, orang yang telah mencapai persatuan dengan Hyang Agung.Mpu Kanwa mengisyaratkan kepada kita bahwa, yoga adalah jalan kesucian untuk menemukan-memahami-dan mengalami kemanunggalan dengan Yang Suci.Yoga adalah jalan untuk mulat sarira merefleksi diri, introspeksi diri yang menyebabkan orang tahu diri. Yoga sebagai sebuah cara atau jalan untuk mengendalikan pikiran yang terobyektifkan serta kecendrungan alami pikiran dan mengatur segala kegelisahan-kegelisahan pikiran agar tetap tak terpengaruh sehingga bisa mencapai penyatuan antara kesadaran unit dan kesadaran kosmik. Bagian-bagian dari yoga yaitu :
a.       Karma Marga Yoga
Karma Marga Yoga adalah jalan atau usaha untuk mencapai kesempurnaan atau Moksa dengan perbuatan atau kebajikan tanpa pamrih
b.      Bhakti Marga Yoga
Bhakti marga yoga yaitu proses atau cara mempersatukan Atman dengan Brahman dengan berlandaskan atas dasar cinta kasih yang mendalam kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
c.       Jnana Marga Yoga
Jnana artinya kebijaksanaan filsafat (pengetahuan).Jnana Marga Yoga artinya mempersatukan jiwatma dengan paramatman yang dicapai dengan jalan mempelajari ilmu penggetahuan dan filsafat pembebasan diri dari ikatan-ikatan keduniawian.
d.      Raja Marga Yoga
Raja marga yoga adalah suatu jalan mistik (rohani) untuk mencapi kelepasan atau moksa. Melalui Raja Marga Yoga, seseorang akan lebih cepat mencapai Moksa, tetapi tantangan yang dihadapinya pun lebih berat.
Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam melaksanakan yoga yaitu :
a.       Pembuka
b.      Pemanasan
c.       Yoga surya namaskara
d.      Asanas lepas
e.       Penutup

3.2.   Saran
Dengan dibuatkannya paper ini, semoga saja yang membaca dapat mengerti tentang pengertian yoga, bagian-bagian yoga dan langkah-langkah dalam melaksanakan Yoga Surya Namaskara ini.Dan diharpkan pula pembaca dapat melakukan gerakan Yoga Surya Namaskara ini.Karena dengan melakukan yoga kita bisa menyehatkan tubuh kita.






DAFTAR PUSTAKA

Suka Yasa dkk., I Wayan. 2011. Yoga Marga Rahayu. Widya Dharma: Denpasar. 
Gede Sura dan Wayan Suka Yasa. 2011. Samkya dan Yoga. Widya Dharma: Denpasar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar